Puisi
Sempurna
By : Dwi Wahyu Nugroho
Kau terlihat memukau
Dimataku tak ada cacat
Wajahmu sungguh memesona
Seakan tak mau berpaling mata ini untuk terus memandangmu
Angin semilir membelai rambutmu
Hitam pekat nan lurus menghias bagai mahkota bidadari
Senyum dibibir mengembang
Menghipnotis pikiranku
Berdetak kencang jantungku ketika dirimu mendekat
Serasa berhenti aliran darahku
Kau sapa aku dengan lembut nan manis senyummu
Aduhai sungguh pesona dirimu menghantui hatiku
Sempurna dirimu
Seakan ingin terus aku memujamu
Tak kan aku hapus di memori ini
Akan selalu ku rindu
Selepas kepergianmu
By : Dwi Wahyu Nugroho
Tangis air mata menyayat hati
Penuh isak disekelilingmu
Saat kuusap wajahmu
Dingin kurasa ketika balai tanganku menyentuh wajahmu yang pasi
Terlihat ketakutan dalam dirimu akan hilangnya nafasmu
Kubelai rambutmu dengan penuh kelembutan
Terasa getaran yang menyatu diujung jariku
Tak kuasa menahan gejolak kasih
Tapi kau tetap diam terpaku
Seakan tak ada yang sedang kau rasa
Ku terawang apa yang sedang kau rasakan
Tangis pilu dari hatimu terdengar dari kedalam nuraniku
Telah terpatri sebuah janji di hati
Aku tak kan bisa tanpamu
Tapi
Apa daya
Tak dapat ku tahan tangis ini
Semua telah terjadi
Tuhan telah menunjukkan kuasanya
Menjemput hambaNya yang dicinta
Matinya Rindu
By : Dwi Wahyu Nugroho
Ku hanyut dalam keheningan malam
Dingin kurasa hingga urat nadiku terasa kaku
Menatap langit yang semakin gelap
Mengembara di alam malam yang pekat
Sunyi senyap tak ada kehidupan yang menemaniku
Hanya suara-suara alam yang sesekali menghantuiku
Ku terpaku dalam kebisuan
Ku terkulai dalam kesepian malam
Menanti sosok yang berarti di hati
Asaku tinggal kenangan
Usahaku meninggalkan nestapa bagi hidupku
Saat ini aku bagai raga tak berguna
Hanya kelembutan angin malam yang dapat aku rasa
Menyelinap diantara tubuhku yang lemah
Hangat kurasa
Mengobati rasa rindu yang mati di hati
Asa Terakhir
By : Dwi Wahyu Nugroho
Ku tersujud di permadani cinta
Sunyinya malam menghiasi perjalananku
Getar-getar cintaku memasuki relung kalbu
Membisikkan lagu rindu di telingaku
Terlihat !
Terpancar sinar sang rembulan
Indah sinarmu menyinari hingga hatiku
Tapi makhluk malam
Menjerit, berteriak, meronta, berontak di keheningan
Menyelinap di sela-sela doaku
Ku tengadahkan kedua tanganku
Memohon secercah asa darimu
Asa terbesar dalam sejarah hidupku
Melihatmu, memelukmu
Menyambut belaianmu terkasih
Rinduku pada Dirinya
By : Dwi Wahyu Nugroho
Kelamnya malam
Suara rintik air hujan
Buatku terngiang akan kenangan bersamanya
Saat – saat terindah dalam hidupku
Bercanda dan tertawa bersama
Serasa tak ada beban di hati
Hanya kepastian membelati di hati
Menatap sang rembulan
Menikmati pekatnya malam
Sunyinya malam
Telah tergantikan dengan hangatnya cinta kita
Kutak ingin malam segera berlalu
Tapi apalah daya
Waktu tak dapat aku hentikan
Waktu yang membawa malam pergi
Malam tlah berlalu
Berganti siang
Panas, cerah
Mataharipun tersenyum memandang kita
Kenangan yang indah ku harapkan datang lagi
Malam cepatlah datang !
Kembali menikmati hangatnya cinta di hati
Membawa kita dalam lagu kasih dan cinta merambat di jantung hati.
03 Januari 2008
Sastra
di
10:20:00 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar